Ciri-ciri Masyarakat

Selo Soemardjan mengemukakan pengertian masyarakat, Masyarakat ialah orang-orang yang hidup bersama dimana menghasilkan kebudayaan.
Dari pengertian masyarakat yang disampaikan oleh pakar diatas, maka dapat disimpulkan Pengertian Masyarakat adalah kumpulan manusia yang membentuk suatu kelompok yang hidup bersama-sama dan saling membantu satu sama lain dalam hubungannya atau saling berinteraksi. Pembahasan mengenai pengertian masyarakat saya rasa sudah cukup jelas, selanjutnya kita bahas mengenai ciri ciri masyarakat.

| Ciri Ciri Masyarakat |

Berbicara mengenai ciri ciri masyarakat, maka dapat dipaparkan mengenai ciri ciri masyarakat sebagai berikut :
1) Ciri ciri Masyarakat adalah Manusia Yang Hidup Berkelompok
Ciri ciri masyarakat yang pertama adalah Manusia yang hidup secara bersama dan membentuk kelompok. Kelompok ini lah yang nantinya membentuk suatu masyarakat. Mereka mengenali antara yang satu dengan yang lain dan saling ketergantungan. Kesatuan sosial merupakan perwujudan dalam hubungan sesama manusia ini. Seorang manusia tidak mungkin dapat meneruskan hidupnya tanpa bergantung kepada manusia lain.
2) Ciri ciri Masyarakat ialah Yang Melahirkan Kebudayaan
Ciri ciri masyarakat yang berikutnya ialah yang melahirkan kebudayaan. Dalam konsepnya tidak ada masyarakat maka tidak ada budaya, begitupun sebaliknya. Masyarakatlah yang akan melahirkan kebudayaan dan budaya itu pula diwarisi dari generasi ke generasi berikutnya dengan berbagai proses penyesuaian.
3) Masyarakat yaitu yang Mengalami Perubahan
Ciri ciri masyarakat yang berikutnya yaitu yang mengalami perubahan. Sebagaimana yang terjadi dalam budaya, masyarakat juga turut mengalami perubahan. Suatu perubahan yang terjadi karena faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Contohnya : dalam suatu penemuan baru mungkin saja akan mengakibatkan perubahan kepada masyarakat itu.

4) Masyarakat adalah Manusia Yang Berinteraksi

Ciri ciri masyarakat yang berikutnya adalah manusia yang berinteraksi. Salah satu syarat perwujudan dari masyarakat ialah terdapatnya hubungan dan bekerja sama di antara ahli dan ini akan melahirkan interaksi. Interaksi ini boleh saja berlaku secara lisan maupun tidak dan komunikasi berlaku apabila masyarakat bertemu di antara satu sama lain.

Fakta ,Konsep,dan Generalisasi dalam IPS

  1. Fakta Dalam IPS

Fakta merupakan kejadian atau suatu hal yang bersifat berdiri sendiri yang berkaitan dengan manusia. Dengan kata lain, fakta merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi. Suatu peristiwa bias disebut fakta apabila :

    • Peristiwa tersebut benar-benar terjadi
    • Dapat dibuktikan
    • Peristiwa tersebut diyakini kebenarannya

Fakta dalam IPS merupakan semua peristiwa atau kejadian nyata yang terjadi dalam lingkungan sosial, contohnya : woman trafficking ( perdagangan wanita ), narkoba, perampokan, pemerkosaan, dan sejenisnya.

Kejadian – kejadian tersebut disebut fakta IPS karena semua kejadian tersebut berhubungan dengan manusia, yang mana manusia merupakan unsur pokok dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakta itu sendiri bertujuan untuk menghilangkan isu – isu sosial, sehingga isu-isu sosial tersebut bias disebut fakta sosial.

  1. Konsep Dalam IPS
  1. Pengertian Konsep Dalam IPS

Konsep yaitu suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep “ kebutuhan manusia “ yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta dan harga diri.

Konsep dasar pengatahuan ( social studies ) adalah ilmu – ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Pengertian ini, kemudian dibakukan dalam United States of Education’s Standars Terminology for Curiculum and Instruction ( Darr dkk.1977:2 ) bahwa, studi ilmu – ilmu sosial berisi aspek – aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi dan geografi yang dipilih sebagai bahan kajian dalam pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.

Konsep merupakan abstraksi atau pengertian abstrak, karena merupakan ide tentang deduatu ( benda, peristiwa, hal-hal ) yang ada dalam pikiran. Ia mengandung pengertian dan penafsiran ( bukan berwujud fakta konkrit ), Konsep membantu kita dalam mengadakan penbedaan, penggolongan atau penggabungan fakta disekeliling kita, misalnya, kita mengenal banyak data perang, seperti perang diponegoro, perang paregreg, perang aceh, dan sebagainya

  1. Konsep – Konsep Dalam IPS

Komponen – komponen ilmu sosial terdapat banyak sekali konsep – konsep, antara lain :

  1. Konsep – konsep ilmu sejarah mengenal beberapa konsep, seperti migrasi, nasionalisme, sosialisme, dll
  2. Konsep – konsep ilmu ekonomi mengenal beberapa konsep, seperti tukar – menukar, uang, pasar dll
  3. Konsep – konsep ilmu geografi mengenal beberapa konsep, seperti tanah, udara, air, sungai dll
  4. Konsep – konsep ilmu antropologi mengenal beberapa konsep, seperti kebudayaan, kepercayaan, adat dll
  5. Konsep – konsep sosiologi mengenal beberapa konsep, seperti norma sosial, kelompok sosial, organisasi sosial dll
  6. Konsep – konsep psikologi sosial mengenal beberapa konsep, seperti norma perilaku sosial, interaksi sosial dll

Konsep – konsep yang secara bersama – sama dimiliki oleh beberapa disiplin ilmu itu disebut dengan istilah konsep inti ( core concept )

  1. Generalisasi Dalam IPS

Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual ( khusus ) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis dangan fenomena individual yang diselidiki. Dengan kata lain, generalisasi merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep, nisalnya hubungan antara konsep “ uang, kebutuhan, dan keinginan “. Generalisasi menunjukkan hubungan sebab akibat antara konsep satu dengan konsep yang lain.

Dalam ilmu sosial terdapat sejumlah ketrampilan yang dapat diklasifikasikan menjadi ketrampilan berfikir, ketrampilan teknis dan ketrampilan sosial. Sejumlah ketrampilan berfikir yang penting dalam ilmu sosial diantaranya adalah menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Ketrampilan teknis yang berhubungan dengan generalisasi, dapat diwujudkan melalui penggunaan berbagai media dan alat Bantu dalam mencari dan menyajikan informasi. Ketrampilan sosial bekaitan dengan kemampuan untuk melakukan hubungan antar manusia, misalnya berinteraksi dan berkomunikasi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup tertentu.

Aspek afektif dikembangkan melalui pembentukan sikap dan nilai tersebut perlu dibiasakan.

            Jenis – jenis generalisasi adalah :

    • Generalisasi sempurna, yakni generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki
    • Generalisasi tidak sempurna. Generalisasi berdasarkan sebagian fenimena yang dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
  1. Keterkaitan Fakta, konsep dan Generalisasi IPS

Setelah kita mengetahui pengertian fakta, konsep, dan generalisasi di atas, maka kita bisa mengetahui bahwa fakta, konsep, dan generalisasi itu saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan.

Fakta – fakta sosial yang terjadi dalam kehidupan kita, dihubungkan oleh konsep IPS melalui suatu ide, sedangkan konsep – konsep IPS dihubungkan oleh generalisasi melalui sebuah penalaran.

Panca Indra dan Fungsinya

1. Macam-Macam Panca Indera

Alat indera ialah alat untuk mengenal dunia lingkungan sekitar. Manusia mempunyai 5 (lima) alat indera yaitu :
a. Mata. Sebagai indera penglihatan.
b. Telinga. Sebagai indera pendengaran
c. Hidung. Sebagai indera pembau/penciuman
d. Lidah. Sebagai indera pengecap
e. Kulit. Sebagai indera peraba

a. Indera Penglihat (Mata)

Mata merupakan indera penglihat. Bagian-bagian mata terdiri dari kornea, iris, lensa, badan bening, retina, dan saraf mata.
Kornea (selaput bening). Kornea mata berguna meneruskan cahaya yang masuk kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir pada selaput jala atau retina.
Iris (selaput pelangi). Selaput pelangi terletak di belakang kornea mata. Di tengah selaput pelangi terdapat celah disebut anak mata atau pupil. Gunanya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
Lensa. Lensa mata berguna untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan demikian benda yang dilihat akan tampak jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan mencembung dan memipih. Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan disebut daya akomodasi.
Badan Bening. Berguna untuk meneruskan cahaya yang telah melalui lensa.
Retina (selaput jala). Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata.
Saraf mata. Berguna untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak.

b. Indera Pendengar (Telinga)

Telinga merupakan indera pendengar. Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap getaran suara.
Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang suara ke otak.

c. Indera Pembau (Hidung)

Hidung merupakan indera pembau disamping sebagai alat pernapasan. Di dalam hidung terdapat saraf pembau. Rangsang bau yang diterima hidung diteruskan ke otak. Ketidakmampuan indera pembau untuk mencium bau dinamakan anosmia. Penyebabnya anosmia antara lain sebagai berikut :
Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan penyakit polip.
Gangguan pada saraf indera pembau

Bagian-bagian hidung :
# Rambut halus penyaring udara
# Rambut halus yang peka terhadap bau
# Kumpulan ujung saraf pembau
# Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak

d. Indera Pencecap / Pengecap (Lidah)

Lidah terletak di dalam mulut. Lida merupakan indera pencecap. Saraf pencecap terdapat pada bintil-bintil lidah. Bintil-bintil itu disebut papila. Lidah mempunyai bagian-bagian yang peka terhadap rasa tertentu yaitu :
# Ujung lidah peka terhadap rasa manis
# Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
# Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit

e. Indera Peraba (Kulit)

Kulit Merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba. Tidak semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya. Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan sakit.

2. Memelihara Kesehatan Panca Indera

Memelihara mata. Mata harus selalu dijaga agar tetap sehat. Beberapa tindakan untuk menjaga agar mata tetap sehat antara lain sebagai berikut :
# Biasakan makan makanan yang banyak mengandung vitamin A, misalnya sayuran dan buah-buahan.
# Bila membaca, jaga jarak antara tulisan dan mata sekitar 30 cm.
# Jangan membaca di tempat yang redup (agak gelap)
# Hindarkan mata dari kotoran dan debu
# Bila mata terasa sakit, segera periksa ke dokter.

Memelihara telinga. Lubang telinga harus selalu dibersihkan, agar tidak tersumbat. Kerusakan telinga dapat mengakibatkan tuli. Tuli dapat disebabkan pecahnya gendang telinga atau tersumbatnya lubang telinga.

Memelihara kulit. Kulit yang kotor mudah terkena penyakit. Oleh karena itu kita harus mandi dua kali sehari dengan sabun. Ada beberapa penyakit kulit antara lain panu, kadas, dan kudis.

Gerak Sistem pada Saraf

Sistem Saraf Tepi 

Nama lain dari sistem saraf tepi adalah sistem saraf perifer. Sistem saraf tepi diagi menjadi dua, yaitu sistem sarf sadar dan sistem saraf tak sadar atau otonom. Sistem sarf tepi menghubungkan saraf pusat dengan alat-alat tubuh tetentu, seperti kulit, mata, telinga dan hidung.
a. Sistem Saraf Sadar 
Sistem ini terdirir atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal). Dari ke-12 pasang saraf otak tersebut, ada yang bersifat sensorik, motorik, dan campuran. Pasangan sarf yang bersifat sensorik antara lain berasal dari indara pembau menuju ke pusat saraf

pembau, dari indra pendengar menuju ke pusat pendengaran, dan dari indra pengecap menuju ke pusat pengecap ke otak. Pasangan saraf yang bersifat motorik, antara lain yang menuju otak penggerak mata dan dibawah lidah. Pasangan saraf yang bersifat campuran, artinya terdiri atas saraf sensorik dan sarf motorik, antara lain yang menuju ke wajah.
Dari ke-13 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang, semuanya keluar dari sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian tubuh, anatara lain kaki. Semua saraf sumsum tulang belakang bersifat campuran, yaitu terdiri atas saraf motorik dan saraf sensorik.
b. Sistem Saraf Otonom (saraf tak sadar)
Sistem saraf otonom di sebut juga saraf tak sadar. Disebut demikian karena sistem saraf ini mengendalikan aktivitas tubuh yang tidak disadari, seperti denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi enzim.
Sistem saraf otonom terdiri atas saraf sensorik dan saraf motorik yang terdapat di antara sistem saraf pusat dan berbagai alat dalam tubuh, misalnya jantung, usus, dan kelenjer-kelenjer. Sistem saraf otonom dibedakan menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. kedua sistem tersebut berasal dari otak dan sumsum tulang belakang kemudian menuju ke efektor yang sama. Meskipun begitu, kedua sistem saraf itu memiliki pengaruh kerja yang saling berlawa atau bersifat antagonis. Cara kerjaj saraf yang berlawan seperti itu bertujuan agar proses di dalam tubuh berjalan dengan seimbang.

Proses pembentukan Urine

Proses Pembentukan Urine

Secara umum, proses pembentukan urine melalui 3 tahapan, yaitu proses filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan proses augmentasi (pengeluaran zat). Masing-masing proses dan skema pembentukan urine tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

 

Proses Pembentukan Urine

Skema Proses Pembentukan Urine

1. Proses Filtrasi (Penyaringan)

Proses pembentukan urine diawali dengan filtrasi atau penyaringan darah. Penyaringan ini dilakukan oleh glomerulus pada darah yang mengalir dari aorta melalui arteri ginjal menuju ke badan Malpighi. Penyaringan akan memisahkan 2 zat. Zat bermolekul besar beserta protein akan tetap mengalir di pembuluh darah sedangkan zat sisanya akan tertahan. Zat sisa hasil penyaringan ini disebut urine primer (filtrat glomerulus). Urine primer biasanya mengandung air, glukosa, garam serta urea. Zat-zat tersebut akan masuk dan disimpan sementara dalam Simpai Bowman. [Baca Juga : Fungsi Hati sebagai Alat Ekskresi]

2. Proses Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)

Setelah urine primer tersimpan sementara dalam Simpai Bowman, mereka kemudian akan menuju saluran pengumpul. Dalam perjalanan menuju saluran pengumpul inilah, proses pembentukan urine melalui tahapan reabsorpsi. Zat-zat yang masih dapat digunakan seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu akan diserap lagi oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle.  Penyerapan kembali dari urine primer akan menghasilkan zat yang disebut dengan urine sekunder  (filtrat tubulus). Urine sekunder memiliki ciri berupa kandungan kadar ureanya yang tinggi.

3. Proses Augmentasi (Pengeluaran Zat)

Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Di sini, urine sekuder akan melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya, terbentuklah urine yang sesungguhnya. Urine ini akan mengalir dan berkumpul di tubulus kolektivus (saluran pengumpul) untuk kemudian bermuara ke rongga ginjal.

Proses Pembentukan Urine

Tahapan Pembentukan Urine dan Zat yang Dihasilkan

Dari rongga ginjal, proses pembentukan urine diakhiri dengan mengalirnya urine sesungguhnya melalui ureter untuk menuju kandung kemih (vesika urinaria). Apabila kandung kemih telah penuh dan cukup mengandung urine, ia akan tertekan sehingga akan menghasilkan rasa ingin buang air kecil pada tubuh. Urine kemudian dialirkan melalui saluran pembuangan yang disebut uretra.

Sistem Pencernaan Manusia

1. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:

1.1. Injesti

Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.

1.2. Pencernaan Mekanik

Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.

1.3. Pencernaan Kimiawi

Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.

1.4. Penyerapan

Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.

1.5. Penyingkiran

Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.

2. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:

2.1. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

2.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Bagian-Bagian-Sistem-Pencernaan-Pada[1]
  1. Kelenjar ludah
  2. Parotis
  3. Submandibularis (bawah rahang)
  4. Sublingualis (bawah lidah)
  5. Rongga mulut
  6. Amandel
  7. Lidah
  8. Esofagus
  9. Pankreas
  10. Lambung
  11. Saluran pankreas
  12. Hati
  13. Kantung empedu
  14. duodenum
  15. Saluran empedu
  16. Kolon
  17. Kolon transversum
  18. Kolon ascenden
  19. Kolon descenden
  20. Ileum
  21. Sekum
  22. Appendiks/Umbai cacing
  23. Rektum/Poros usus
  24. Anus

4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:

  • Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
  • Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
  • HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
  • Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.

Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:

  1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
  2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

5. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya:

5.1. Gastritis

Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

5.2. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.

5.3. Diare

Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.

5.4. Konstipasi

Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.

5.5. Apendisitis

Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.

5.6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen

Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.

5.7. Maag

Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.

5.8. Keracunan

Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

5.9. Tukak Lambung

Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.

5.10. Malnutrisi (kurang gizi)

Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

6. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia

Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya.

6.1. MULUT

Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:
gambar anatomi mulut
Mulut terdiri dari:
  1. Langit-langit
  2. Gigi
  3. Gusi
  4. Tulang langit-langit
  5. Pembuluh darah dan saraf langit-langit
  6. Amandel
  7. Lidah
  8. Anak lidah

6.2. Kerongkongan

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta bagian-bagiannya:
kerongkongan
Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
  2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
  3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.

6.3. Lambung

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:
lambung
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.

6.4. Usus Halus

Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:
usus halus
Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.

6.5. Usus Besar

Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri. Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya:
usus besar
Struktur usus besar terdiri dari:
  1. Usus buntu
  2. Kolon asedens (kolon naik)
  3. Kolon transversum (kolon datar)
  4. Kolon desendens (kolon turun)
  5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.

6.6. Anus

Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:
gambar anatomi anus
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.


Sumber:

1. Sistem pencernaan makanan pada manusia (gurungeblog.wordpress.com)
2. Sistem pencernaan (id.wikipedia.org)
3. Pencernaan (id.wikipedia.org)
4. Sistem Pencernaan pada Manusia (wandylee.wordpress.com)

 

Proses Pembekuan Darah

Proses Pembekuan Darah
Proses Pembekuan Darah
Dalam proses pembekuan darah, keping-keping darah (trombosit) yang menyentuh permukaan luka yang kasar, akan pecah dan mengeluarkan trombokinase. Trombokinaseakan mengubah protrombin menjadi trombin. Protrombin merupakan enzim yang belum aktif, berupa senyawa globulin yang dihasilkan di hati dengan pertolongan vitamin K, sedangkan trombin merupakan enzim yang sudah aktif. Pengubahan protrombin menjadi trombin sangat memerlukan zat kalsium untuk mempercepat proses tersebut. Trombin mengubah fibrinogen (protein yang larut dalam plasma darah) menjadi librin yang berbentuk benang-benang.
ini hanya sebatas buat belajar!!!!!

Rindu semakin terasa jika kau berada jauh di mata

hari dimana kau selalu ada walau aku tak menyapa karena aku bukan takut untuk menyatakan cinta tapi aku mencoba untuk menjadi seorang yang ingin fokus terhadap apa yang aku kerjakan.maaf jika aku pernah bertanya pada perihal kau rindu denganku itu sebenarnya hanya isi hati yang justru membuatku merasa canggung jika di depanmu.hari ini aku merasa bersalah aku tahu alasan kamu menanggapi statusku mungkin kau rindu tapi aku seakan telah membuka hati pada perempuan yang kucinta dalam diam tak berkata tapi rindu jika jauh disana.